Bintan, Media Info Pesisir – Bertempat di Hotel CK Tanjung Pinang Hotel dan Convention Center, Jalan Raja Haji Fisabilillah KM. 8, Batu IX Tanjung Pinang, Komandan Lanal Bintan Kolonel Laut (P) Dr. Eko Agus Susanto, S.E., M.M. menghadiri kegiatan Komitmen Bersama CIQP di Batam, Tanjungpinang dan Karimun untuk Sinergi Bersama dalam Implementasi SSM-QC, Jum’at (20/12/2024).
Dialog Merah Putih tersebut mengambil tema “Membangun Sinergitas dan Kolaborasi Sistem Perkarantinaan di Border Dalam Upaya Mitigasi Resiko Masuk dan Tersebarnya Penyakit Karantina di Wilayah Kepulauan Riau”. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk sinergi Bersama Dalam Implementasi SSM-QC, Single Inspection and Single Operation.
Batam, Bintan, dan Karimun sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau Free Trade Zone (FTZ) dengan sistem terbukanya perdagangan bebas disatu sisi memiliki dampak resiko terhadap masuk dan tersebarnya penyakit karantina yang berdampak bagi kesehatan manusia dan lingkungan serta ketahanan pangan nasional. Isu pemanasan global dan iklim extrem menambah resiko bahaya bagi masuk dan tersebarnya penyakit karantina seperti ASF, PMK dan penyakit karantina lainnya. Untuk itu, perlu diperkuat sinergitas dan kolaborasi stakeholder secara berkelanjutan dan konsisten untuk melindungi NKRI.
Kepala Karantina Kepri drh. Herwintarti, M.M., menyampaikan bahwa melalui sinergitas dan kolaborasi berkelanjutan antar stakeholder dan CIQP dengan tujuan yang sama untuk Merah Putih, aksi strategi nasional pencegahan korupsi (STRANAS PK) di Wilayah Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Kijang, Pelabuhan Tanjung Uban, dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dapat cepat terwujudnya wilayah Zona Hijau. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap tata kelola pelabuhan yang lebih efektif dan efisien dengan nilai biaya yang kecil sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang melesat karena mitra kerja patuh dan terlayani dengan memuaskan.
(Pen Lanal Bintan)